Kasar: Polisi Seret dan Borgol Seorang Perawat Tak Bersalah - PERAWAT INDONESIA

Header Ads

Kasar: Polisi Seret dan Borgol Seorang Perawat Tak Bersalah

Aksi kasar seorang polisi kepada pekerja kesehatan, yakni seorang perawat yang diseret karena menolak memberi sampel darah dari pasien yang tidak sadar, sempat menghebohkan warga Utah, Amerika Serikat.

Guna mengusut kejadian tersebut, Polisi di negara bagian Utah, Amerika Serikat, melakukan penyelidikan setelah melihat rekaman video dari kejadian itu.

Setidaknya dua orang pegawai departemen kepolisian, termasuk petugas yang terlibat langsung, telah dipaksa cuti administratif sambil menunggu penyelidikan selesai.

Rekaman kejadian diambil dari kamera pada tubuh salah satu polisi dan CCTV pada Rumah Sakit Universitas di Salt Lake City. Perawat yang diseret tersebut, bernama Alex Wubbels, tampak berteriak kesakitan dan meminta tolong saat dia diseret keluar dari pusat medis dan diborgol di pintu keluar.

Juru bicara rumah sakit setempat, Suzanne Winchester, mejelaskan, perawat tersebut ditahan sekitar 20 menit di sebuah mobil polisi sebelum dibebaskan setelah staf administrasi melakukan intervensi.

Winchester mengatakan kepada AFP bahwa sampel darah dapat diserahkan ke polisi hanya jika pasien telah memberikan persetujuan, ditangkap atau ada surat perintah penangkapan.

Namun, tak satu pun dari kondisi ini terpenuhi, kata Winchester, karena itu Alex Wubbels telah mengikuti prosedur dengan benar.
"Ini sangat luar biasa, semua orang sangat terkejut. Ini jelas mengganggu staf perawat kami," tambahnya.

Kejadian tersebut terjadi pada 26 Juli, namun video ini baru diumumkan pada hari Kamis di sebuah konferensi pers yang diadakan oleh Wubbels. Video juga sudah beredar luas di media Twitter. Kasus ini menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat AS.

Dalam rekaman, Alex Wubbles sebenarnya sudah menjelaskan baik-baik alasanya tidak dapat memberi sampel darah seorang pasien.

Dia sempat berkonsultasi dengan seorang koleganya lewat telepon yang mempertegas bahwa tindakan tidak memberi sampel darah adalah benar. Namun, si polisi terlihat kesal, menangkap dan menyeret serta memborgol Alex Wubbles ke luar rumah sakit.

"Berhenti, berhenti. Saya tidak melakukan kesalahan apa-apa. Seseorang, tolong saya. Tolong pak, Anda menyakiti aku," dia terlihat memohon saat dicengkeram polisi.

Alex Wubbels mengatakan kepada wartawan bahwa dia merasa dikhianati dan sangat marah atas perlakuan aparat polisi itu di saat dia berusaha mempertahankan hak pasiennya.

Walikota dan kepala polisi kota tersebut sudah meminta maaf secara pribadi kepadanya atas tindakan aparat kepolisian tersebut. "Saya telah menerima permintaan maaf itu," kata Wubbles.

Kepala kepolisian Salt Lake City, Mike Brown, mengatakan bahwa dia "khawatir" dengan rekaman tersebut. Karena itu, penyelidikan telah diluncurkan.

"Saat ini, kami sudah menangguhkan petugas dari program pengambilan darah. Kami telah mengganti kebijakan pengambilan darah kami dengan sebuah kebijakan baru," tambahnya.

Jaksa Distrik Salt Lake City, Sim Gill, mengeluarkan sebuah pernyataan di Facebook yang menyerukan penyelidikan kriminal penuh.

"Ketidakadilan terhadap seseorang adalah ketidakadilan terhadap semua orang. Setiap orang berhak atas proses yang adil dan akuntabilitas institusional adalah tanggung jawab kolektif kita," katanya.

Sumber: jawapos.com(dms/JPC)