Re-aksinews Sebut Patahkan Tangan Bayi, Bikin Perawat Geram. - PERAWAT INDONESIA

Header Ads

Re-aksinews Sebut Patahkan Tangan Bayi, Bikin Perawat Geram.


Suaraperawat.com - Salah satu pekerjaan yang sangat mulia dan pastinya dibutuhkan oleh seluruh orang yang ada di dunia yaitu jurnalis atau wartawan. Banyak sekali jasa mereka telah membantu masyarakat dalam menyampaikan dan menyebarluaskan informasi  secara baik dan benar sesuai dengan kode etik yang telah ditentukan oleh Dewan Pers.

Namun apa jadinya jika kemarin ini (28/05), ada wartawan atau jurnalis re-aksinews.com melalui media websitenya, menuliskan informasi yang dianggap tidak tepat dengan menyebutkan para perawat yang membantu persalinan di di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai yang mengakibatkan bayi patah tangan.

Ada beberapa informasi jurnalis/wartawan tersebut yang menurut para netizen sangat tidak tepat dan seharusnya tidak dilakukan oleh seorang wartawan yang profesinya harus sesuai dengan kode etik pers.

Sangat disayangkan apa yang ditulis oleh jurnalis tersebut, di mana pada paparannya sudah sangat jelas menghina profesi perawat dengan beberapa informasi yang tidak tepat dan tidak akurat seperti yang terekam pada tulisan di re-aksinews.com  tersebut.

“Dalam berita tersebut, menuturkan curhatan pasien yang mengatakan bahwa menyesalkan perlakuan para perawat yang membantu persalinannya yang mengakibatkan bayi patah tangan. Pasien menuai kekecewaan setelah para perawat yang membantunya menarik paksa bayinya hingga mengalami patah tangan”.

Sontak saja berita yang mulai viral diunggah di grup media social Suara Perawat (Super) langsung menjadi sorotan para perawat dan bikin mereka marah.

@Ners Evhy: Pencemaran nama baik profesi perawat ini, harus di klarifikasi knpa setiap ada mslh selalux perawat yang di salahkan,  😭 😭 😭
@Aminuddin Aminuddin Wartawan belum bisa membedakan mana perawat mana bidan.........
Taunya profesi kesehatan cuma dokter dan perawat. Sama dgn masyarakat perawat dibilang dokter..... Hehehe...
Perlu somasi utk meluruskan informasi.
@Agus Suprayatno :Tolong jd wartawan yg profesional pak. Masak dirumah sakit yg menolong persalinan perawat? Tidak mungkin sekelas rumah sakit tidak punya bidan.
Yg menolong persalinan di rumah sakit itu bidan.
Harap belajar dulu dan klarifikasi dr berbagai pihak sebelum mengunggah sebuah berita. Terimakasih.
@ Thaliz Dgunners: Kacau penulis ni merusak citra perawat,, beri dia kopi.. Biar mata nya terbuka
@ Desrianto: Tolong media ini rilis kembali.bahwa yg membantu persalinan bukan perawat.ini sudah mencemarkan nama baik perawat.jadi mohon di rilis kembali.kalau tidak maka kami akan somasi.
Hormatku:
Pengurus PPNI SULSEL.
Ketua GNPHI SULSEL.
@ W R Blegur: Media ini yang tidak punya kode etik dalam penyampaian berita. Seharusnya jika hendak menyampaikan suatu berita, dicari dulu kebenarannya baru menyampaikan.
@ Imelda Yanti Darius :Media..kalau mau nyebar info..biasakan pake dua mata dan dua telinga! Punya kan? Tanya2 dulu..kebenarannya baru dishare.
Tolong DPW PPNI setempat utk tirun selidiki. Kalau tidak ada campur tangan perawat..TUNTUT MEDIA INI
@U Zumaki Putra: Perlu di klarifikasi berita ini. Menyangkut organisasi jgn smpai smua tenaga medis dinamakan perawat ..
@ Rizky Amalia: Tolong pak sebelum ngepost berita di teliti dlu baik2, apakah betul perawat atau bidan. Bedakan mna profesi perawat mana profesi bidan  😒.
@ Johan Salam Aduh apa lagi ini..!! Ada ada saja. Perlu klarifikasi ini..!! mana anggota "SUPER" Perawat RS Sinjai.. DPK RS Sinjai????? Upppppp!!! 😰

Sebagai jurnalis seharusnya sesuai dengan kode etik profesi, berita berimbang dan akurat.  Hal inilah yang menjadikan banyak dari perawat atau netizen geram dengan berita tersebut.

Suaraperawat.com telah mencoba konfirmasi ke pihak redaksi re-aksinews.com,  namun hingga berita ini diturunkan, pihanknya belum memberikan klarifikasi akan hal ini.

Beberapa kali dihubungi melalui 2 nomor telepon genggam yang tertera, masuk tapi tidak diangkat. Begitu juga saat konfirmasi melalui SMS kirim tapi tidak balas.